Pertolongan Pertama pada KPPS atau Orang Pingsan saat Pemilu
时间:2025-05-31 11:39:08 出处:百科阅读(143)
Jam kerja yang lebih dari 20 jam dan juga tugas yang berat tak dimungkiri bakal berisiko membuat banyak petugas KPPS tumbang saat Pemilu.
Kepala pusat krisis kesehatan, Sumarjaya dalam Kemencast mengungkapkan bahwa semua orang bisa mengakses layanan cepat kesehatan lewat PSC 119.
"Kami tidak berharap ada masalah kesehatan yang terjadi. Tapi pertolongan pertama bisa menghubungi PSC 119. Dan selain itu petugas KPPS juga harus tahu pertolongan dasar," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() |
Jika keduanya terdeteksi, pasien hanya perlu berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala selama 10 hingga 15 menit.
Pasien ini harus istirahat dan diperiksa lebih lanjut di fasilitas kesehatan.
Kondisi tersebut akan berbeda ketika pasien berhenti bernapas dan nadi tidak terdeteksi, terlebih akibat henti jantung. Ia mengungkapkan jika angka harapan hidup dari henti jantung sangat rendah, maka upaya penanganan harus segera terlaksana.
"Ketika upaya penyelamatan henti jantung bisa dilakukan dalam 20 menit, 1 dari 5 bisa selamat. Kalau berhubungan dengan kegawatan jantung, pembuluh darah, dan saraf, sangat berhubungan dengan kecepatan dan ketepatan penanganan," ucapnya.
(chs)上一篇: Kematian Mendadak 31 Tupai di Kebun Binatang Tokyo, Diduga Keracunan
下一篇: Apa Itu Skena, Kata Paling Banyak Dicari di Google Sepanjang 2023
猜你喜欢
- Alasan Asam Lambung Makin Sering Naik saat Kamu Semakin Tua
- Anak Usaha Kalbe Farma (EPMT) Rampungkan Pembelian Aset di Kawasan GIIC, Segini Nilainya
- Niat, Doa, dan Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
- Polri Terus Kuatkan Sistem ETLE, 34 Polda dan 119 Polres Sudah Pakai
- Korsel Luncurkan Visa Digital Nomad, Syaratnya Punya Pendapatan Rp1 M
- Meski 'Berbeda', Aku Bersyukur Lahir di Tahun Kabisat
- Bamus DPRD DKI Jakarta Kebut Pembahasan 3 Raperda dalam Satu Bulan
- PSF Ajak Pemerintah dan Swasta Tingkatkan Kompetensi Guru Daerah 3T
- Macron: Kredibilitas Amerika Serikat dan Eropa Terancam Jika Gagal Akhiri Perang Rusia